Islam - Psychology

Dimanakan pertemuan antara Islam dan Psikologi? Biasanya riset-riset ilmiah meneliti mengapa seseorang memilih agama Islam atau memilih yang bukan Islam? Penulis lebih cenderung untuk memilih istilah Psikologi Positif dan Islam untuk menggambarkan titik pertemuan antara keduanya.
Islam adalah agama tauhid, kepercayaan ini adalah kunci untuk mengoptimalkan fungsi manusia itu sendiri. Istilah Islam sendiri jika ditelusuri dari asal katanya bermakna penyerahan diri, kedamaian, dan kemurnian. Sejarah kata ini membawa kepada makna bahwa jika seseorang secara murni dan ikhlas berserah diri kepada Allah, dan hanya menyembah-Nya, maka ia akan hidup dalam kedamaian dan harmoni. Penyerahan diri = kedamaian hidup di dunia.

Ini bisa dikatakan sebagai hubungan causa prima.

Konsep penyerahan diri ini tidak hanya khusus untuk umat Muslim tetapi seluruh manusia, seluruh umat manusia secara fitrah adalah berserah diri kepada Allah yang satu terlepas dari kenyataan mereka mau mengakuinya ataupun tidak. Analoginya, ada beberapa penyakit yang ada obatnya, beberapa lagi tidak ada, beberapa orang yang sakit mempunyai respon yang bagus terhadap pengobatan tersebut, dan sebagian manusia mungkin tidak ada respon sama sekali terhadap obat tersebut. Semua ini ada di tangan Allah.

Seorang Muslim yang secara ikhlas menyerahkan hidupnya kepada Allah bermakna bahwa ia akan selalu rela dengan apa yang diciptakan Allah untuknya, apa yang terjadi dalam hidupnya. Muslim yang percaya secara total menganggap bahwa apa yang ada disekitarnya, baik itu manusia ataupun lingkungan adalah pengaturan Allah yang Terbaik untuknya. Dalam Al Musnad dikatakan bahwa Allah tidak membuat sebuah keputusan bagi seorang hamba melainkan untuk kebaikan hamba tersebut. Ulama besar Syaikh Abdul Qadir Jailani mengatakan, “..., janganlah kamu lari dari pintuNYA, hanya karena cobaan yang menimpamu. Dia lebih mengetahui kemaslahatanmu daripada dirimu. Dia mengujimu hanya untuk suatu faedah dan hikmah, jika DIA mengujimu, tabahlah menghadapinya. Renungkanlah dosa dosamu lalu perbanyaklah istighfar dan taubat."

"Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan." (Ali Imran: 83)

Seorang Muslim percaya bahwa Allah Maha Mengetahui. Dan jika seorang Muslim mempunyai keyakinan dan iman yang kuat, maka ia akan selalu bahagia atau paling tidak puas dengan apa yang  telah disediakan oleh Allah.

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (Al Baqarah: 216)
"Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezkimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu." (Adz Dzaariya: 22)
Memahami bahwa makna dasar Islam adalah menunjukkan kepada kita sebagai umat Muslim kepada harmoni dan kedamaian di dalam jalan-Nya, akan melindungi kita dari stress dan depresi . Disinilah manfaat dari emosi yang positif. Lebih jauh lagi, telah banyak riset-riset ilmiah yang menunjukkan peran signifikan dari emosi yang positif dalam setiap fasa kehidupan manusia.
"(Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (Al Baqarah: 112)
Penulis berharap artikel-artikel tentang psikologi dalam blog ini dapat memberikan manfaat dan meningkatkan kualitas hidup bagi pembaca semua.